Isnin, 14 September 2009

-SAJAK PERAWAN GERING-

-SAJAK PERAWAN GERING-

Tampuk nurani menelan tenteram
Merindui tiap titipan akhir kecundang
Aku telan
Begitu juga dia kiranya

Apakah telah terhindar
Berjuta macam kengiluan disegenap liang roma
Di seper tiga setiap malam dia teresak
Adakah pernah dia kira aku juga begitu

Lalu aku terus menelaah
Kitab-kitab usang perjalanan waktu
Bermusuhan dengan hati sendiri
Mengingkari setiap fakta yang selamanya rahsia

Inilah saat dimana aku pasti
Ketika aku menulis – Sajak Perawan Gering
Matahari hangus terbakar kerana air matanya
Gunung bergoncang dipalu sedunya
Bumi merekah mendengar alasannya
Kering air lautan dek rintihannya
Langit hitam tercemar dek wajahnya
Itu lah dia wajah perawan gering
Tidak mampu dibenci
Dan bukan hak aku melaksanakan hukum
Yang nyata aku telah tiada
Dikunyah menjadi ubat perawan gering

Apakah kini tujuan harus dilipat-lipat
Dikirimkan diperjauhan pelusuk
Kini yang memakai wangian kebebasan
Kini yang melihatkan setiap cahaya jalanan
Tentu saja terdapat bentuk-bentuk halangan
Tetapi kini itu lebih menjanjikan keberlangsungan
Dan kini itu yang terus tersenyum mengerti

Disatu ketika dulu
Betapa luluh mendengar derita ditanggungnya
Disetiap sesi-sesi malam bagai mimpi ngeri didalam sedar
Dan dadah yang tiada banyak membantu
Adakah semua itu benar?
Sekali pun hanya jajaan, aku hamparkan kepercayaan
Disetiap belahan dan jahitan
Wujudkah parut-parut yang mampu bercerita?
Atau mampukah cerita itu untuk dipercayai?

Dan seiring seretan langkah
Persoalan membentuk lingkaran muram
Berkemampuan menelan segala sifatnya
Tiadalah ertinya disetiap yang telah dia nyatakan
Bila nafi terus berlingkar sarang diruang kepercayaan
Menelan sifat yang terang, mendominasi dan melarang
Aku yang bersifat lupus
Hanya bersandar rehat menikmati pandangan
Semoga kau terhapus gering wahai perawan…

-catatan John si ‘orang gila’-
-1424 Ogos 20, 2009, wilayah separa sedar-

~hanya menyatakan teramat rindu. terlalu lama aku menahan, walau aku cukup sedar aku bukan lah orang yang mampu membahagiakan kamu. dan sentiasa mengharapkan kamu kembali, walau ia terlalu mustahil untuk terjadi. mungkin kamu sudah lupa terus akan aku, tetapi lain halnya pada aku...maaf, aku mungkiri janji, aku tidak bisa melupakan kamu dan tak mampu berhenti menulis puisi tentang kamu...maaf sekali lagi kerna memungkiri janji...

Tiada ulasan:

iklan selingan

Malaysia Web Hosting

nombor ramalan