Khamis, 31 Disember 2009

BEST SONGS & ARTISTE 2009 (INTERNATIONAL)



It's that time of the year again...spare your big turkey and land your ears to some of hottest musics ever made in year 2009!!

1. Mad - Ne-yo
2. Gives You Hell - All American Reject
3. She Wolf - Shakira
4. Love Game - Lady Gaga
5. Obsessed - Mariah Carey
6. Light On - American Idol David Cook
7. You Belong With Me - Taylor Swift
8. I Gotta Feeling - BEP


Some 'dark horse' hit lists are...
1. Use Somebody - King of Leon
2. Good Girls Gone Bad - Cobra Starship

The best bet, could be Ne-yo's 'Mad'..a romantic heart-broke song that quissentially a masterpiece, stand as probable classic in vein of cliff richard or rod stewart 20 years ahead. 2010 promises better music, 2009 is a fad year for music industry, hip hop goes techno-elektro, rock becuming lamer and nearly fist-fucked by granny.
Meanwhile, stay by the juke-box!

3 of Best Song 2009 (Local)



1. Kelibat Si Penyair - Azlan & The Typewriter
The title itself reveal the darkness undertoning the melody. There is similar note-to-note & mood vibe comparable to Coldplay's 2005 lead single 'Speed of Sound'.
Definitely, the best local song ever! Dark, superflossy & rich with great element of mysteries. Underlying the lyrics, this song is actually about the habit of cracking ice so some might say a druggy experience is an X-factor in composing great stuff....

2. Nora Zen - Komplot

Stylish, breaking new ground and artistically abrasive, the song offer new vibration never been experienced by local audiences. As for the band, the main driving force & creative focal is the lead guitarist Amrud's catchy riff personality. His creative blend of Brit-pop and rock kapak sound stroke imagination. Too bad, they now called it a hiatus so, rate this song under one-hit wonder file.

3. Khayal-Khayalan - The Times

I know, not anybody notices this song but The Times had always been understated for rest of the Indie scene. Not as famous as OAG and far more overridden by Hujan, The Times' songs are like beautiful germs - polished & shiny but unlikely to be noticed by careless eyes. Taken from 'Modern Minimalis Glamour' album, they should earn their long overdue as King of Indie-Pop!

Song to watch for 2010: Ahli Fikir's 'Derita Merindu'..classy rap/pop single with infectious chorus to die for(think 80's Sinead O'Connor and 90's Roxette) u know, the future of local entertainment scene shall be really at the hands of few brilliant artiste with touch of linguistic genius & poetry!

Jumaat, 25 Disember 2009

KRISMAS YANG GELAP

Hujan mencurah-curah
Dari lembah kelang ke selatan
hanyut di era perjalanan

Aku bagai si cilik
Mengharap datuk Santa
datang menghulur todi
ramuannya Beri dipetik dari atlantis

Stout hitam yang bisa menemani aku
malam ini krismas agak gelap
tapi aku masih mengharap
kelibat si Santa turun dari chimney
dan mencantumkan hati-hati kita yang telah patah

Malam krismas kita pernah bercanda
seolah-olah dunia kita yang punya
lalu episod-episod silam kugenggam
Carl's bergelimpangan
kita pernah tertonggeng di pinggir jalan jenang
mengharap mama auntie pulang dari taman
dan membuka sebotol
Konspirasi Chip Chuan dan vodka murah
Mabuk Tujuh Lautan
Dan kita masih merasa dunia kita yang punya
dari larut malam hingga dinihari

"We stayed up all night and talked about life
We seemed so sober those days....."


Kita pernah termuntah
Dan tertawa di deruan malam
Biarkan setan-setan mengelilingi kita
Tiada persahabatan yang lebih sundal dari kejujuran
Tapi, sesundal-sundal benda adalah merelakan kepalsuan dalam keriangan

Mataku terpejam erat
Stout habis ditelan
dari jauh
aku lihat sekedondong rusa bertanduk putih
segera menyengirai senyum di bibir
Datuk Santa datang mengucap salam...
'Aku datang dari jauh...
Kutub Utara sangat sejuk!
Terima kasih atas emel yang kaubawa'

'Kau masih membasuh dosa dan membawa luka-luka bersama?'

Datuk santa menghulur secebis kotak
kecil di tapak tangan segera kubuka
'Nah...bukakan hatimu sekali lagi...

AhoYY!!
Datuk Santa mengucap salam
Dan dalam kotak itu
Sekuntum hati plastik dagangan tangan elf-elf kecil
rapi tersusun dalam bungaan jeremi

nota kecil kubuka
'Bukakan Hati-Hati kita sekali lagi.
Dunia masih indah untuk diterokai
Terbitkan sejalur cahaya yang sejuk
Untuk menjadi anak-anak semula'

J Cold
1 am, Boxing Day, sekembalinya ke Bee Pee
*Selamat Hari Bertinju

And The Santa Keep Drifting Down On Us...

Drunk Santa


It's only last night that i trodding along street of bangsar or where they called the pillar of life?no amount of dog's waste is even shitter than that
It's slumber christmas in KL 25th dec 2009.it seems dead.patchetic metropolitic.santa is non-existent,almost been faked by the superordinary malaysian men of good citizens...
The bangsar light is less captivating...heard, some friends patronize the same area but i feel the beer taste bitter
So, to the southern i part my soul and heart....

Remember when we used to toss Carlsberg right on the eve of christmas, we...the rebel-makers, bad guys in the supernice town, hiting the road keeping the city alive...
we thought the sunset may rise from the west...and 7o'clock still early to keep your eyes shut.
we torch the road with our radiance of youth...no one else but u, me and those vodka of life
friendship may not last forever but real memories keep linger...

Are we forgot?
Those are the days..we are green and meaner..are we now living on the edge where all souls squeezed by needs, rather than wants? are we bound by schematic design of demand and supply? No one else but u, me and still the vodka of life.

Ho! Ho! Santa..keep on drifting, shower us with your love & beautiful gifts to swallow...plus some champagne of life..for we seem to forget the meaning of celebration, edification and lovingness...keep off the sorrow...save the mankind
we want to be Elf once more...or better, never to be swallowed by age!
May this christmas spirit linger on us, forever...

Which one is your choice? Who CARES??!



Most malaysian indiefuckers would have been spoilt for choices for 2 big events on Boxing Day!!
As for me, should i care??it's repetitive event headlines by some boring big names...pop shuvit, lmb...who cares?!
but most notably to make girls gigglin are bunk face. yuna also there, zee avi??
This really a fart-fest, nonetheless...
on other notes, how on earth should i see dejavoodoo spells & plague of happiness sharing the same stage wit wings & search? eh? are we living in scotland? I have the presumption that the local indie or so-called independent music acts are tending themselves to be really OLD. Sell your soul, kids.....

Please givee me some minimalis acts.
Who cares? the shows motivated by big Capital.
I'd rather strung in the room watchin Beta House along wit The Smith blaring.
I shall put on King Of Leon's 'Use Somebody' over couple of beers....Lets get the turkey on...
Still, this motherfuckers (and so do everyone) keep waitin' for Marsman's hit job onstage!!

Ahad, 20 Disember 2009

Lahir (a.k.a Bukan sekadar sperma)


Lahir (a.k.a Bukan sekadar sperma)

Dalam kelahiran
ada buntut
tercalar dari sisa yang tersirna

Anak lahir
mencengkam dunia
melawan ibu bapa
di tangannya terletak harapan
untuk mengubah dunia

Amen

Khamis, 17 Disember 2009

-NOSTALGIK ROMANTIK-


-NOSTALGIK ROMANTIK-

Ini lah tribut ku
Puisi kuburan selayak tempat mu
Kini waktunya kita ke maya rega
Perlu ditinggalkan sorga sementara
Melonjakkan pucuk perjuangan
Menyambung cita cita, berdendang gah di balik angkasa
Lalu kita tabur benih benih simpati
Sehingga kita rugi
Ke dalam ruh ruh penuh hasad
Yang kian mereput bersama lidah lidah nista
Sedang mereka tercangak cangak
Berkobar kobar membina
Memorial untuk kita

Dan di tembok maya rega
Bersulam bukti
Menjadi saksi
Tentang siapa kita
Sambil kita terus mengenang
Bertahun yang terbuang...

-catatan John si ‘orang gila’-
-0145 Khami Dis 17, 2009, wilayah separa sedar-

Label : *RDA (rehat dengan aman) SSP
*Selamat datang anjakan paradigma

Isnin, 14 Disember 2009

Supercool - Deftones ('Mein')


Yang ni supercool...
Salam Perjuangan dan Guitar Roket untuk Sharudean king (uKK)!!
bile nak keluar taring?!
Marsman dapat sound mcm ni pun jadie...Chill

Ahad, 13 Disember 2009

-TEGAR-

-TEGAR-

Aku berkata
Dari segenap yang terobek
Dan segala kebaikan wujud yang ditinggalkan
Betapa tragis aku memilih untuk terus disakiti
Betapa kesakitan itu satu ketagihan
Andaian lengkok antara garisan

Apa lah yang ditagih
Pabila selalu goyah dikalah semilir
Aku susur ngilu tajam
Membukti...terbukti...
Betapa malang
Tiada yang tiris ke pandangan mu
Minta cinta semahal nyawa

Ubati ku
Dengan pemergian
Demi kewujudan setiap makhluk antara langit tujuh
Itu lah yang bakal mengembalikan
Warna kota ajaib pelangi
Berhalamannya pasti
Hanya memori indah

Aku berbogel jujur kepada mu
Aku pinta
Keberkahan keatas mu
Cuma sekali ini saja
Dari tuhan bisa saja kamu melihat telus
Lihat lah dimana bahagia ku
Tika aku bisa lena
Pabila saja kamu lenyap bersama debu...

-catatan John si ‘orang gila’-
-2327 Khami Nov 19, 2009, wilayah separa sedar-

Label: *al

Khamis, 10 Disember 2009

Palestinian files $110M libel suit over 'Bruno'


By BRETT ZONGKER, Associated Press Writer Brett Zongker, Associated Press Writer – 2 hrs 51 mins ago
WASHINGTON – A Palestinian shopkeeper and father portrayed as a terrorist in the movie "Bruno" is suing film star Sacha Baron Cohen, David Letterman and others for libel and slander.
The lawsuit filed last week by Ayman Abu Aita in District of Columbia federal court seeks $110 million in damages.
In the movie, Cohen plays a gay Austrian fashion journalist trying to make it big in the United States. To achieve worldwide fame, Bruno travels to the Middle East to make peace. He interviews Abu Aita, and a caption labels the Bethlehem shopkeeper as a member of the militant Al-Aqsa Martyrs' Brigade.
Abu Aita is suing CBS and Letterman's company Worldwide Pants over an interview before the film's release where the Late Show host and Cohen discussed Bruno's encounter with a "terrorist."

In the interview, Cohen, 37, said he set up the meeting in the West Bank with the help of a CIA agent. Cohen said he feared for his safety and interviewed the "terrorist" at a secret location chosen by Abu Aita. A clip was then played on "The Late Show with David Letterman."
According to the lawsuit, however, the interview with Abu Aita took place at a hotel chosen by Cohen and located in a part of the West Bank that was under Israeli military control.
Film distributor NBC Universal and director Larry Charles are also named in the lawsuit.
A spokeswoman for Universal Studios declined to comment. Tom Keaney, a spokesman for David Letterman, also said he would not comment.
Cohen, a British comedian, also faced multiple lawsuits after his earlier movie, "Borat," including one for $30 million filed by residents of a remote Romanian village who said they were misled into thinking the project was a documentary about poverty. Most of the lawsuits were thrown out.
Abu Aita is prominent businessman, a Christian and a "peace-loving person who abhors violence," the latest lawsuit states. Before the film, he "enjoyed a good reputation for honesty and a peaceable nature" in his community, Abu Aita's lawyers wrote.
They go on to write that any accusations or insinuations that Abu Aita is or ever was associated with the Al-Aqsa Martyrs' Brigade, or any other terrorist activity is "utterly false and untrue."
Attorney Joseph Peter Drennan said Abu Aita was never offered a release to sign to appear in the film.
"This is an important lawsuit because it is about the dignity of a specific person. It is about his reputation, about his standing in the community," Drennan said.
"It addresses a very corrosive and calumnious slur against any young Palestinian who would be a political activist on the West Bank" who would be called a "terrorist" because of his activism.
Hatem Abu Ahmad, Abu Aita's Arab-Israeli lawyer, said Cohen made millions "on the back of my client."
The film drew disdain from the Israelis and Palestinians portrayed in a place Bruno calls "Middle Earth."
Abu Ahmad has said the gay associations in the movie could cause danger for Abu Aita.
"This joke is very dangerous. We are not in the United States, we are not in Europe," he said. "We are in the Middle East and the world operates differently here."

YEAH, for past 2 months this film had been a soundtrack for life in SSP....Bruno Paccastore, where art thou!!

Rabu, 9 Disember 2009

Place Your Bet on Ne-Yo


Let's place some bet if Ne-Yo would ever come down to M'sia. Cos instead flowin his playa on in KL, he might cancel and go performing in Singapore instead?
Now, it comes to the test to government either to allow this 'gentleman' into m'sia or sending him off to similar fate like Beyonce.
So, if Ne-Yo does being permitted to perform, is it just because he has a cock and little boobies so it poses no dangerous liason to the authority.
So, what is the conclusion here? Sexy songstress would always been dreamt of performing in malaysiau (unless u're 50 plus like aretha franklin)? Double-Standard? Anti-feminist? Wrap em' in this super-government patriotic hands!!

Ne-Yo gig is slated on 8th Jan at Sunway Lagoon (the same venue of MTV Worldstage!!) so lets keep our finges open! Celebrate & COME CLOSER!!

Pic 2: Ifne-yo riding motorcycle

Ahad, 29 November 2009

Kuo-te of The Weekend - 29/11/2009

1. "Kitorang punya tengahari pukul 5 petang..."
- merujuk kepada masa tengahari yang sesuai dan sewajarnya untuk membuat sebarang perjumpaan atau 'deal' tertentu.
Contoh: 'Jumpa tengahari laa'..that means masa perjumpaan adalah pada sekitar 5-6 petang, bukan 12 atau 1 seperti kebiasaan (ini termasuk mengambilkira masa bangun tidor,mandi, lepak jap, korek telinga etc.)

2. "Air yang Tertunggak"
- merujuk kepada mereka yang terlajak belum berkhawin. Boleh diungkapkan ketika lepak minum atau ketika menyapa kenalan dengan perbualan/pertanyaan yang bercerita bab khawin.

3. "Bawak macam spaghetti"
- merujuk kepada pemanduan kereta yag bersimpang-siur. Komen ini diberi kepada kereta di hadapan yang boleh menyebabkan risiko gangguan memandu atau tertumpah beer.

4. "Satu point Six"
- merujuk kepada 1.6 (cc kereta)
Sbg contoh: "Kereta ni power gak siyot... satupoint six cc...."

(2) dan (4) courtesy of Awe.

Khamis, 19 November 2009

-PETER PAN DAN WENDY-

-PETER PAN DAN WENDY-

Kau kata
Kau cinta aku
Iya, kau cinta
Itu yang kau kata
Kau mahu limpas ke angkasa
Dongeng cinta perkasa
Kata kau; hiburkan aku yang sedang sepi
Bawa aku terbang pergi

Kau kata
Aku Peter Pan dan kau Wendy
Tika malam
Terbang, terbang, terbang
Terbang tinggi-tinggi
Dan tika kita terbang bersama
Kau terlalu teruja
Kau melihat semua
Kau mahu semua
Kau lupa tentang Peter Pan dan Wendy
Kau lupa [yang] kita harus kembali
Akhirnya aku yang pulang sendiri

Esoknya kau kata lagi
Aku tak setia
Meninggalkan kau sendirian di angkasa
Sedang waktu itu kau alpa
Tidak cukup kunang-kunang kau kejar bintang
Tidak cukup bumi rahsia langit kau terokai

Sekarang kau kata lagi
Kau tidak lagi mau jadi Wendy
Tidak mahu dengar tentang Peter Pan
Itu nenabobokan si anak kecil
Dan kau lantas berlari pergi
Ke arah bintang dan langit tinggi

Ah! Terserah saja!
Kerana aku pasti
Sejauh mana imiginasi cinta
Tidak pernah kau bawa aku mengembara bersama
Dan tidak kau perduli
Bahwa sebenarnya kau yang meninggalkan aku disini
Sementara dongeng Peter Pan dan Wendy
Hanya lah alasan untuk kau
Menggapai bintang angkasa tinggi...

-catatan John si ‘orang gila’-
-0237 Khami Sept 18, 2009, wilayah separa sedar-

Selasa, 17 November 2009

-KAPAL SELAM KU LAMA TELAH BERLABUH chapter II- ~SAUDAGAR DAN KENDERAANNYA~

-KAPAL SELAM KU LAMA TELAH BERLABUH chapter II-
~SAUDAGAR DAN KENDERAANNYA~

Aku kemudi kapal selam ku laju
Mengharung malam-malam sendirian di lautan tanpa lampu
Horizon terbentang seluas minda
Tiada apa yang lebih besar dari idea
Dihadapan kau, aku saudagar paling berjaya
Tak mungkin aku rugi
Kerna [aku] tidak punya apa-apa
Aku hanya berdagang mimpi

Urban mencebik aku tua
Tak perlu teruja
Akulah derap mengekori detak masa
Tak perlu aku tergesa, pasti tetap aku ke destinasi
Berladang imaginasi, menuai mimpi

Akhirnya aku berjaya melintasi
Satu lagi malam sendirian di lautan tanpa lampu
Berkenderaankan kapal selam ku laju
Membawa dagangan seladang mimpi

-catatan John si ‘orang gila’-
-0120 Sabi Nov 14, 2009, wilayah separa sedar-

Ahad, 15 November 2009

Rabbi Kesesatan


Dirgahayu
Dari sarang yang bisu
Menjolok pintu zaman
Tiupan saksofon ala sangkakala diutus dari tabir langit
Ritma nabi-nabi yang diimport dari lipatan sejarah

Mari memulau kata-kata pemimpin tua
Yang istananya dibina dari marmar noda
Sebalinknya dicipta mantra
mencolok fikir daya dan narkissus damai
untuk umat semesta

Mari menyanggah teknokrat palsu
Entah apa yang ditimbun
7 generasi tak habis makan
Periuk dari sisir emas bergelantangan
terbang dengan kapal layar, bersauh dengan pesawat
'jetset' ke sekeliling dunia

Rabbi yang sesat
kadangkala menangis ia di tembok
di tengah jalan cuba menyapa Keadilan
tapi sekadar menjadi modal tawa dan bahan
Namun di hatinya
tetap setia memeluk tuhan

Jumaat, 13 November 2009

-SUARA-SUARA RETAK-

-SUARA-SUARA RETAK-

Rama-rama pujian
Karyanya cantik
Terbitan komposer minda
Simfoni bibir lidah kotak suara
Mengepak mengelilingi
Yang dibawa bukan gemilang
Hanya debu sulit susulan athma
Kosa-kosa manis yang membakar akhirnya
Mencelur hati menyelerak azam
Selama ini aku yang melacur kepada mu
Kamu...kamu...juga kamu...
Kepada kamu semua
Tanpa segantang upah
Kini aku yang ditelanjangkan keseorangan
Mencari arah dalam gema tawa hina
Aku hidup diantara revolusi
Antara Tun dan tertuduh sodomi
Dan tanpa kamu...kamu...juga kamu...
Pasti saja bisa aku terus berdiri

-catatan John si ‘orang gila’-
-1619 Jumi Nov 13, 2009, wilayah separa sedar-

Label: *dark prose

Rabu, 11 November 2009

-KAPAL SELAM KU LAMA TELAH BERLABUH-




-KAPAL SELAM KU LAMA TELAH BERLABUH-

Yang ku pandang kapal selam ku jernih
Berteritip resin didalam
Terlalu lama berlabuh
Tanpa nakhoda malah kelasi
Membondong perairan secetek baldi
Naik turun sajaknya periskop
Membatasi pandangan sebesar dua puluh sen
Meneropong ke lantai lautan baldi
Berhabuk yang jernih
Semerbak sorga hangus terbakar

Belayar lah ayuh kapal selam ku jernih
Aku rindu dengung camar di kepala ku
Kembalikan sauh bawa ku ke wilayah ronda mu
Naik berasap
Turun bersama 13 bidadari
Menyiat ketegangan sendi
Terbakar sudah habuk sorga
Aku hembus sisa noda
Dan; sebatang lidi kontot pasti membersihkan segalanya

-catatan John si ‘orang gila’-
-0101 Rabi Nov 11, 2009, wilayah separa sedar-


ps : Selamat ulang tahun saudara Gin Jimuda. Paer gali? Daer kubak... ; )

Isnin, 9 November 2009

Kingpin of Blue Collar America Rock



From big stadium rock star to milli-underground status, Papa Roach has transformed and
embodied the spirit of Blue-Collar Amerikka. Hence, the title of nu album Metamporphosis (2009)
This single 'Lifeline' didnt really make the cut into mainstream chart but the riff is quiet catchy.
pure rock n roll to the max.it's quite rare these days.
They're hot band as always but got less radio airplay, so before anybody else forget, homage to the song!

Sabtu, 31 Oktober 2009

Malam Ini Malaikat Bertamu

Bagaimana harus kuakui
Sedetik nafasmu
Sedetik rinduku

Bagaimana harus kufahami
Selingkar khayalmu
Di khanaz tintaku

Oh angin sampai(kan) laguku
Purnama terbakar, syurga ketandusan
Adakah tuhan cuma menentukan
takdir semata-mata perpisahan

Chorus:
Oh Izinkanlah aku
Mengutip (mengukir) bayangmu
kala gerhana
Dan Bagaimana harus kuciptakan agar
Dapat Kuselimut kasih di hatinya

Dan malam ini malaikat bertamu
dan malam ini vagin(air) bertemu

Proposed Chord:
verse - C-Gm-Dm-Am-G
pre-C/o - F-Am-G
Chorus - same as verse
bridge - F~E~D

In Killionaire's Row


A metrozolic
handsomely resurface as
when i reverse ma thought in wildest dream
mesmerize from bit to last

Between plight of sanity and pledge of defiance
the chill of pleasure running
en passe the darkness u propose
when im the addict to the thrill u possess

The pulse of wicked infinity
keep staring beyond
the pale of facial intensity
bleeding thru where u belong
it seems patchy to make end but deep inside, there lay a destiny
a believer die twice never to be remembered again
a warrior killed thrice only to be shagged on and on
a painstalker buried alive only to be magnified by shame

the rave speed when im the king flaming
triple shot of rippledust wont ever back me down

seem like yesterday
i ain't trippin when i see em' cumming
slow whisper but screamin' high, rise from the Horizon
where im stayin
.the king.
when tomorrow the empire falls

Jumaat, 23 Oktober 2009

No Use For A what???


.....sedang menunggu Tony Sly dan 'bandmates' No Use yang lain 'sound check' di atas pentas dengan kepala beratmosferakan khayalan rumput, tiba-tiba bahu kanan aku ditepuk dari belakang. Aku toleh ke kanan namun tiada entiti yang berdekatan di sebelah kiri sekilas aku menoleh ke kiri dan aku dapati seorang gadis yang ayu juga muda umurnya sedang bergelingan air matanya.


"tolong saya bang.." kata gadis muda itu..


ah.. tuhan memang dah sumpah aku mempunyai hati yang gemersik tatkala wanita meminta pertolongan.


"ape masalah la pulak ni" dalam monolog..

"err.. awak kenapa?" soalan timbal yang ringkas tetapi mewajahkan kebimbangan...


esakan makin deras, sesekali sedutan hingus gadis muda menjadi jalinan irama sedu-sedan lagu tangisan. hanya soalan sebegitu makin bertambah pulak air mata gadis muda ni? lantas aku tarik perlahan ke dinding berdekatan biar gadis muda ini fokus dengan aku tanpa keraguan.


"awak kenapa menangis?"
aku lanjutkan pertanyaan sebab aku malas nak meleret..

" 'purse' saya hilang"
katanya dengan nada malu dan pilu tapi mahu..


dan ketika itu, gadis muda jelas menampakkan wajahnya..
iskh... muka macam minah salleh (salleh tu bukan nama orang, tapi sinonim paggilan untuk 'caucasian') tapi bahasa malaysianya fasih..


"saya tak tahu mana hilang, saya rasa tadi tercicir kat 'area'² sini" ayat potongnya tatkala aku mengamati wajah gadis muda ini..

" 'last' tadi perasan kat mana?" tanya aku dengan wajah yang penuh bimbang dengan niat mendapat 'credit' serta impresi agar ada peluang ber'dating'..


makin aku amati wajah persis wanita latin.. cantik.. esakannya menyentuh hati.. tidak sangka dalam gig 'punk rock' asap rokok bau hamis 'stone' hapak bir/'spirit' ada juga gadis seperti ini disini.. badan langsing berpayudara tegap berketinggian setara, berbaju seksi ala² Avril Lavigne, sungguh jarang-jarang sekali aku temui spesis ini.. makin aku meneliti gadis muda ini jauh sudut hati aku meminatinya dalam pandangan pertama dalam masa yang singkat..



dan………………….



" 'baby, your purse' dah jumpa!" suara garau baru mumaiz menyentap perasaan ketika aku dalam keadaan bersedia mendengar jawapan gadis muda ini...


seorang lelaki yang tingginya lebih sedepa dari aku lagak 'urban' menghampiri kami.. kelihatan 'crowd' mula berkumpul di tengah 'dance floor' berhadapan pentas..


" 'stacy found your purse just nearby her'.. baby cuai la" kata mamat tonjang ni sambil tersenyum bangga

" 'thanks dear, oh! thanks god' "
tangisan yang tadi lenyap dalam seketika sambil gelak gembira memeluk lelaki tonjang itu dan mengucup lehernya..


hmm... ketika ini lah aku bermonolog pesta maki makian yang aku sendiri tidak tahu apa yang aku kesalkan.. seraya perasaan cemburu umpama setitik air panas dititis pada lidah.. ingin sahaja aku merampas pinggang gadis muda ini dan membawanya lari ke bukit ampang untuk berbaring sambil menghitung bintang dan berasmara......


" 'you, i'm sorry, by the way thanks' " katanya pada aku sambil mematikan makian serta 'plan' berangan jahat aku...


aku menyatakan tiada apa yang perlu diterima kasih, sebab aku pun belum memulakan usaha mencari.. dan mamat tonjang itu senyum sinis pada aku dan berpaling ingin beredar ke tengah 'crowd' dan ketika itu gadis muda itu menghulurkan tangan untuk berjabat terima kasih... seumpama mengenggam kapas.. halus, lembut, saat aku menikmati sentuhan itu... sekali lagi aku amati wajah riangnya....


"nama I Jane.. 'thanks ya', have fun" katanya............................. dan beredar pergi...


aku mengangguk tanda menerima lalu aku menyertai rakan² di 'crowd' dan seraya itu aku menjerit-jerit dengan niat membina kekecohan gembira ke arah kumpulan 'No Use' yang ketika itu sedang sedia untuk beraksi.............

jauh sudut hati aku bertasbih nama Jane.... tetapi apakan daya.. bayangnya tidak kelihatan.. sedikit sebak menyalut hati kecil aku.. lantas akal menegur agar aku harus berada di alam nyata.... dan pesan akalku yang nyata hanyalah 'Mary Jane'........................... terus aku cari Uda sahabatku untuk melupakan Jane khayalan........ i'm no use for a Jane

but....

'Mary Jane' selamanya!


thanks photo by mel

Khamis, 22 Oktober 2009

Siri berKAROKe Jamban Bersama Abang Pemantau,

Jangan Banyak Bunyi,..
layan je lagu ni,..
brader dalam video ni merupakan"Ikon" rock kapak kat batu pahat.
serius kalau korg tak kenal brader ni, ko bukan rockers kental batu pahat yang berkepala "batu".
lagi la aku nak angkat ko jadi otai,..

kalau ikut lagu asal dimulai kord Dmajor.
versi baru ni guna Bmajor.
tak mengapa janji ko otai.
makan petai.

Ahad, 18 Oktober 2009

Satu Persinggahan < Gibranis MoVeMeNt Utopia >

Masih mencari
Di singgahsana ia mungkin bersembunyi
Tak bisa
walau sekerap bayang ia tak akan berpaling menampakkan wajah

Masih menafiri
lafaz-lafaz yang ditutur
oleh si tahfiz khayalan berimaginasikan bulan
sedondang bersama kelibat alam
mesra senada lagu dan kalam

Aku bagai tukang locok cinta
kerap memikul paksi dan kata
hanya mahir berpujangga
tapi hilang nada di pentasula

Kehangatan asmara dan liku-liku pencinta
Mendongengkan intim dan luka perasaan
saban hari kita bersemuka dengan fantasi
menadah jari-jari malaikat agar sentias mengusap
atau bidadari yang diutus tuhan untuk memicir atas pundak kita

Di Mar Sarkis pernah kita meluncur enigma
acapkali hilang di tabir malam
namun apabila bulan bersenggama dengan tirai
Kehebatan pun melacak sayapnya menyeru kekasih-kekasih
agar pulang sebentar menikmati keindahan sementara

Jumaat, 16 Oktober 2009

MENGAPA BAYANG YANG KUGAPAI

Menari-nari
Tanpa Pedoman
Bercanda
Tak berirama
Penantian
Bagai tak kesudahan
Pelayaran
Hanas titian

Mengapa Ratap yang kudakap
Mengapa Bayang yang harus kugapai.....

< puisipendekpascahaLuSinAsi >

Rabu, 14 Oktober 2009

Ekplorasi Tanpa Autoriti


“Saya adalah seorang anarkis bukan karena saya percaya dengan anarkisme, tapi kerana saya percaya bahwa tidak ada suatu tujuan akhir.”
—Rudolf Rocker

Visi-visi anarki adalah ideal-ideal yang kemudian dijelaskan sebagai kemungkinan dan potensi eksistensi umat manusia. Perkembangan selanjutnya, melalui beragam reinterpretasi, akan menemui beragam artikulasi anarki yang menekankan pada kontinuitas perjuangan yang tanpa batas untuk memperluas lingkup kebebasan, yang secara konsiten didasari pada:

Penentangan terhadap autoriti.

Pada umumnya penentangan anarkis terhadap autoriti terkait pada penentangannya terhadap institusi negara dan institusi agama. Namun penentangan anarkis terhadap autoriti meluas sebagai suatu penolakan terhadap keterasingan manusia (yang diatur oleh autoriti tersebut) terhadap kemampuan, potensi dan hasrat/kehendak manusia itu). Maka penolakan terhadap keterasingan ini juga mencakup penolakan terhadap segala bentuk otoritas yang tidak dapat dilegitimasikan dengan alasan rasional, termasuk bentuk-bentuk kepemimpinan dan perwakilan. Meskipun pada dasarnya anarki menentang autoriti, tentunya terjadi pengecualian-pengecualian dalam kondisi-kondisi kritis ketika kepemimpinan dan perwakilan yang bersifat temporari tidak dapat dihindari.

Pada konstruksi relasi-relasi manusia berdasarkan asosiasi bebas.

Anarki bukan sekedar suatu proposisi negatif yang berkutat pada penolakan, tapi juga menggagas konstruksi relasi manusia yang (lebih) membebaskan. Elaborasi tentang konstruksi relasi sosial adalah perbedaan mendasar dalam praksis anarki dengan aliran-aliran politik lainnya. Proyek-proyek anarkis selalu menekankan pada relasi horisontal di antara para partisipannya, penekanan pada inisiatif individual dan pengembangan potensi individual. Anarki yang terbatas dalam ruang dan waktu, dipraktekkan dalam proyek-proyek anarkis—di mana cara (untuk mencapai tujuan) dan tujuan anarki menjadi sesuatu yang terintegrasi dalam konteks-konteks tersebut.

Di sini pentingnya memaknai anarki, secara berbeza dengan isme-isme lainnya—bahwa anarki menolak doktrin absolut. Sekaligus ini adalah juga kritik terhadap anarki(sme) tradisional yang absolutis dengan cetak biru masa depannya. Bahkan kita dapat menemui artikulasi anarki sebagai kontinuitas perjuangan untuk memperluas lingkup kebebasan yang terus menerus tanpa suatu definisi akhir.
Di awal abad keduapuluh satu ini, teori anarki telah mengalami perkembangan dan pembaharuan, seiring dengan persinggungannya dengan teori-teori dari beragam displin ilmu sosial, di antaranya pengadopsian dan pengadaptasian pendekatan yang dikembangkan beragam wacana postrukturalis. Gerakan dan teori anarki dalam beberapa dekade ini, menjadi cukup lentur untuk “berbaur” dengan beragam gerakan yang secara umum disebut sebagai gerakan antiotoritarian dan gerakan sosial/politk baru, yang secara fundamental didasari pada politik nonhirarkis, desentralis, otonom dan swakelola.

Genealogi Kekuasaan

Anggapan umum yang menyederhanakan anarki sebagai suatu aliran pemikiran yang hanya berurusan dengan pemusnahan negara adalah suatu bentuk pemiskinan terhadap kekayaan intelektual dan wawasan anarki. Anarki bukanlah semata-mata penentangan terhadap negara, tapi merupakan artikulasi tentang kekuasaan yang melandasi relasi manusia, tentang kritik pada hubungan-hubungan antara kekuasaan dan keterasingan manusia terhadap dirinya sendiri, tentang rekonstruksi kekuasaan dan relasi-relasi sosial.

Anarki bertitik tolak dari antagonisme antara kekuasaan/dominasi pada satu sisi dan kooperasi dan subyektifitas manusia (kekuasaan positif) pada sisi lainnya. Monarki-monarki merupakan bentuk kekuasaan absolut yang mendominasi rakyatnya pada zaman feodalisme; disusul oleh negara nasion (sebagai fenomena dominan dalam zaman modern) dalam bentuknya, oligarki dan totalitarian; sedangkan di sebagian besar wilayah di Asia dan Afrika terjadi dominasi oleh pemerintahan kolonial, sebelum wilayah-wilayah ini mencanangkan perjuangan-perjuangan kemerdekaan nasional, yang akhirnya juga membentuk negara nasion-negara nasion baru; saat ini, negara nasion dan neoliberal yang mengglobal, merupakan rezim-rezim yang mendominasi masyarakat secara simultan.

Anarkis awal di wilayah-wilayah Eropa, melontarkan banyak kritiknya terhadap negara, karena memang negara merupakan mode dominasi yang dominan pada waktu itu. Meskipun sebenarnya anarki melontarkan kritik-kritiknya terhadap konsentrasi kekuasaan, pada segala bentuk hirarki yang dikonstruksi secara sosial—pada hirarki laki-laki atas perempuan, tua terhadap muda, atasan terhadap bawahan dalam dunia kerja, pemimpin dan institusi moral terhadap konstituennya, dan lain sebagainya.

Negara menjadi tema sentral anarki karena negara memayungi beragam bentuk hirarki dan kekuasaan elitis, yang mempunyai dampak luas dan mendalam terhadap kehidupan sosial. Negara, dalam beragam bentuknya baik itu oligarki ataupun totalitarian, melalui birokrasi, menggunakan wewenangnya yang mengatur kehidupan mayoritas masyarakat, dan memonopoli kekerasan teroganisir (tentara dan polisi). Meskipun di tiap-tiap negara terdapat perbedaan-perbedaan spesifik pada derajat wewenang birokrasi negara, partisipasi masyarakat, keragaman jenis institusi sektoral di tiap-tiap negara dan bentuk-bentuk monopoli kekerasan, pada dasarnya negara merupakan bentuk sentralisasi kekuasaan oleh minoritas untuk mengatur kehidupan populasi mayoritas.

Dalam negara dengan demokrasi yang paling liberal sekalipun, sistem-sistem pemilihan wakil rakyat tetap tidak dapat mengubah wajah negara. Sejarah parlementarisme Amerika, negara yang dianggap demokratis, menyingkap fakta bahwa parlemen pada awalnya tidak lebih dari kumpulan para tuan tanah (yang pada waktu itu masih lengkap dengan budaknya). Dan mereka berbicara bagaimana sistem parlementarian merupakan sebuah sistem yang akan menjamin kebebasan tiap-tiap orang dan pada saat bersamaan dapat melanggengkan previlase-previlase politik dan ekonomi mereka.

Elitisme sistem parlementarian ditunjukkan juga oleh sejarah abad ke19 di Eropa. Di awal pembangunan sistem parlementarian, mayoritas anggota parlemen, adalah mereka yang ditunjuk oleh elit-elit yang berkekuasaan—anak-anak para tuan tanah, pengusaha, dan pengacara.

Walter Lippmann, seorang demokrat Amerika, ternyata juga seorang perintis apa yang dinamakan konsep mengenai rekayasa opini publik yang dia namakan order demokratis baru, yaitu demokrasi parlementer. Pertama ada peran yang diusung oleh mereka dari “kelas khusus”,
”orang yang bertanggung jawab”, yang mempunyai akses terhadap informasi dan pemahaman—baginya orang-orang inilah yang “bertanggung jawab” untuk membentuk “opini publik yang baik”, Mereka (yang tergabung dalam kelas khusus) berinisiatif, mengadministrasi dan menyelesaikan dan harus dilindungi dari ‘orang luar yang tidak mempunyai kesadaran dan rusuh’. Bagi Lippmann, bukanlah pada tempatnya bagi publik untuk memberikan penilaian, tapi cukup untuk sekedar memberikan ‘kekuasaan’ pada ‘orang-orang yang bertanggung jawab’.

Pada tahap lanjut perkembangan negara-nasion dan kapitalisme modern, praktek-praktek pengontrolan yang semakin sistematis diterapkan pada populasi, melalui beragam teknik pengontrolan, terutama ditujukan pada pengontrolan populasi dan kehidupan manusia/tubuh, melalui statistik dan probabilitas, terutama dalam bidang kesehatan masyarakat dan regulasi ancaman (resiko terhadap kehidupan populasi). Bentuk-bentuk pengontrolan yang termasuk pengelolaan keturunan (keluarga), pengumpulan dan pemetaan sistematis etnisitas dan agama masyarakat.

Negara, sebagai bentuk kekuasaan adalah relasi sosial—dari dirinya sendiri, negara tidak mempunyai kekuasaan—seluruh kekuasaannya berasal dari akumulasi kekuasaan yang diberikan warga negaranya dan dari waktu ke waktu negara mengambilalih lebih banyak kekuasaan dari warganya. Hukum, undang-undang, ritual kenegaraan dan seluruh citra kenegaraan—hanya bisa bermakna ketika terjadi “konsensus” (melalui pemaksaan, hegemoni dan secara subliminal[1] ) antara negara dan warganya. Seluruh asumsi tentang kekuasaan negara, terlepas dari kekuasaan yang diberikan oleh atau diambilalih dari masyarakat, secara bersamaan warga (negara)/masyarakat telah kehilangan kekuasaannya.

Negara/nasionalisme menggunakan loyalitas pada kesamaan bahasa, etnisitas, kultural dan tradisi, lalu mengerucutkannya pada bentuk-bentuknya yang chauvinis untuk melegitimasikan eksistensi negara dalam landasan yang seolah-olah merupakan pijakan bersama. Bentuk chauvinis, loyalitas tanpa batas inilah, yang menjadi esensi dari patriotisme, suatu bentuk keterasingan manusia (yang mengidap patriotisme) dari kesadarannya—kesadaran bahwa dia dan minoritas yang melanggengkan negara tidak mempunyai kepentingan-kepentingan umum. Seperti yang kita ketahui bahwa banyak sekali terjadi kontradiksi-kontradiksi dalam klaim-klaim negara nasion sebagai perluasan komunitas yang berpijak pada kesamaan biologis dan tradisi. Di sini kita dapat mengutip Benedict Anderson yang mendefinisikan nasion sebagai konstruksi sosial yang hanya berada pada tataran “dapat dibayangkan”, bagi mereka yang merasa menjadi bagian dari sebuah nasion. Negara nasion bisa dikatakan sebagai sebuah artefak yang mewarisi sejarah sistem dominasi manusia oleh manusia, tapi yang sampai sekarang masih mempunyai daya tarik yang sangat kuat dan belum dapat dilampaui.

Transformasi

Pasca Perang Dunia Dua, masyarakat dunia hanya mengenal dua ideologi besar yaitu "demokrasi representatif" (kapitalisme pasar bebas) dan komunisme (yang secara esensi adalah kapitalisme negara, ketika representasi yang dikenal adalah Rusia, Cina, dan berbagai negara komunis yang menjadi satelit-satelitnya).

Penemuan kembali anarkisme salah satunya berkat jasa dari orang-orang kiri yang sedang melakukan pencarian alternatif-alenatif dari marxisme ortodoks. Situationist International yang berkembang di tahun 1960-1970-an merupakan kelompok-kelompok intelektual dan seniman-seniman avant-garde yang mencoba menjelaskan kapitalisme yang sedang mengalami transformasi. Menurut situasionis, alienasi yang dicermati oleh Marx telah menyusup ke setiap celah dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat tidak hanya terasing dari barang-barang yang diproduksinya, lebih jauh lagi masyarakat juga teralienasi dari kehidupannya dan hasratnya. Komoditas sebagai ciptaan yang mengalienasi, telah menguasai kehidupan sehari-hari. Kapitalisme moderen menciptakan "masyarakat tontonan" atau masyarakat konsumen yang menjanjikan kepuasan—sesuatu yang tidak pernah dipenuhinya. Revolusi Paris 1968 merupakan momen bagi para situasionis.

Di samping itu, adalah kritik Situasionist International terhadap anarkisme, pada kecenderungan beberapa pemikir anarkis yang bereksperimentasi dengan ide-ide melampaui realisasi praksis, sehingga seringkali teori anarkisme menjadi artikulasi teori yang tidak mempunyai koherensi.

Di Eropa, Autonomen Jerman Barat menciptakan militansi baru dalam resistensi urban. Para Autonomen adalah revolusioner antiotoritarian yang mengenyahkan seluruh label ideologis termasuk anarkis. Gerakan mereka diwarnai praksis aksi langsung, seperti pertarungan jalanan dengan elemen-elemen represif dan fasistik dalam masyarakat (seperti neo-nazi), pendudukan gedung-gedung kosong untuk dijadikan ruang-ruang otonom komunal. Di tahun 1988, dalam sebuah aksi merespon pertemuan IMF/Bank Dunia, Autonomen menggunakan taktik bercadar dalam protes dan melakukan perusakan properti—Black Bloc[2] pelopor yang kemudian menginspirasi banyak anarkis di kemudian hari.

Hakim Bey menerbitkan bukunya “Temporary Autonomous Zone: Ontological Anarchy, Poetic Terrorism” di pertengahan tahun 80-an. Boleh dikatakan bahwa buku ini menjadi suatu tonggak dalam diskursus dan praktek antiotoritarian. “Berhentilah berpikir tentang revolusi sosial yang akan datang.” Setiap revolusioner bisa mengobral janji revolusi tanpa bisa memberikan kepastian kapan ia akan datang. Sedangkan Hakim Bey bisa “menjanjikan” apa yang disebut uprising (yang bagi sejarawan adalah suatu revolusi cacat dan gagal). Uprising yang dirujuk di sini bukan hanya sebatas pagelaran politik spektakular, tapi juga mencakup hal-hal seperti penciptaan komunitas-komunitas otonom dan ruang-ruang yang dibebaskan—di mana komunitas dan individu dapat menerapkan utopia temporer. Temporary autonomous zone (zona otonom temporer) menjadi suatu konsep di mana ideal bertemu dengan realita—ketika konsep “revolusi yang akan datang” menjadi suatu hal yang absurd yang deminya manusia kembali mereproduksi hirarki, elitisme dan dominasi (seperti dalam “partai revolusioner”, serikat buruh birokratis dan bahkan serikat buruh sindikalis). Mungkin juga tidak ada sesuatu yang benar-benar baru yang ditawarkan di sini semenjak anarkis telah menerapkan konsep tentang pentingnya praksis anarki dalam kehidupan sehari-hari. Bey hanya membahasakannya dengan lebih lugas, menawarakan sintesa-sintesa baru tentang konsep anarki dan kaitannya dengan sejarah dan revolusi, menemukan kosa kata-kosa kata yang lebih pas dan meluaskan penjelasannya dengan data-data yang lebih lengkap tentang contoh-contoh TAZ yang terjadi sepanjang sejarah.

Anarkisme tradisional merupakan doktrin sosial yang menyerap ide-ide Pencerahan—penekanannya pada esensi tentang “sifat alamiah” manusia yang mulia dan rasional dan doktrinnya yang mencetuskan tujuan-tujuan yang positivis. Sementara postrukturalis adalah energi wacana kritis menantang ide-ide tentang sifat alamiah, esensi dan positivisme. Anarkisme juga mengintegrasikan analisis-analisis postrukturalis tentang simbol, representasi, dan pemaknaan dalam pengelolaan komunikasi dan informasi oleh kekuasaan dominan. Pendekatan-pendekatan postrukturalis menggagas pandangan kritis terhadap bahasa dalam konstruksi identitas, penyajian, dan pendistorsian isu-isu.

Kekuatan Kontra dan Konstruksi Resistensi

Bagi kebanyakan orang, "neo-anarkisme" lahir dari rintik-rintik hujan dingin dan kabut beracun yang menyambut protes terhadap WTO, pada November 1999. Neo-anarkisme bukanlah anak haram dari gerakan sosial yang banyak bermunculan saat ini. Anarkisme sendiri telah bertransformasi selama beberapa abad. Aksi langsung di Seattle hanya merupakan sebuah momen yang memunculkan kembali anarkisme sebagai wacana publik. Anarkisme telah menyumbangkan praksis yang menarik perhatian banyak orang dalam momen historis Seattle. Sejak saat itu, anarkisme bukan saja turut membentuk gerakan antikapitalis kontemporer; anarkisme juga telah menunjukkan bahwa prinsip-prinsip kebebasan berpotensi untuk menggantikan demokrasi representatif dan kapitalisme. Ke manakah anarki setelah Seattle?

Ketidakpastian-ketidakpastian muncul ketika kita tidak lagi ingin berpretensi tentang harapan berdasarkan determinisme positif pencerahan, dan juga ketika kita menolak segala bentuk pesimisme superior yang menihilkan seluruh kapasitas, potensi dan kemungkinan umat manusia mengkonstruksi masa depan yang lebih baik. Namun tanpa bersikap terlalu optimistis, setidaknya cukup beralasan untuk mengatakan dinamika yang ada masih terus menerus menghadirkan peluang dan potensi.

Ketika kita menolak determinisme sejarah/narasi megah, genealogi menyingkap sejarah sebagai antagonisme, diskontinuitas, ledakan-ledakan peristiwa, yang tidak memiliki logika universal. Di sini sejarah lepas dari segala bentuk determinisme, yang berarti bahwa masa depan berada dalam relung potensi dan kemungkinan—bahwa batas-batas tidak terdefinisikan. Memahami pembebasan sebagai suatu proses produksi dan reproduksi terus menerus yang berada dalam relung potensi untuk pengembangan dan artikulasi hasrat beragam subyektifitas. Narasi pembebasan ini harus menyediakan ruang-ruang yang berlimpah bagi eksperimentasi dan konstruksi, dekontruksi dan rekonstruksi, dalam teori dan praksis.

Dinamika pembebasan ini menolak ketunggalan dalam gerak, arah dan tujuan; menolak seluruh komando sentral; menolak segala jenis subordinasi pada hirarki; menolak seluruh jenis politik representasi dan mediasi. Tujuannya adalah pluralitas maksimum. Secara fundamental, konstruksi resistensi ini terkait dengan pembebasan kehidupan kontemporer. Ia bukan cakrawala mesianistis yang memberikan janji penebusan, bukan suatu mesin politik, yang demi mencapai tujuannya (nanti) akan mengorbankan yang sekarang. Ia adalah kendaraan kemanusiaan, yang ingin berpijak pada kondisi sekarang; yang ingin melampaui alienasi kehidupan sehari-hari manusia (hirarki, identitas representatif, separasi antara kehidupan sehari-hari dan hasrat-hasrat).

Sabtu, 10 Oktober 2009

- KU SYUKURI BENCANA MU-

-KU SYUKURI BENCANA MU-
(balasungkawa jiwa yang dimamah bencana gempa)

Telah dari kecil
Diri ini
Secara separa sedar muram mencerca
Bencana itu celaka
Merampas yang hidup
Memusnah yang terbina
Dan dimana kah tuhan?
Dengan robohnya mesjid-mesjid
Tertanamnya kuil-kuil atau terbakarnya gereja-gereja
Nyawa-nyawa berhembus tanpa rela
Ladang-ladang musnah dan domba yang dibaham alam
Ibu meratapi anak dan sebaliknya

Kabut itu
Melelahkan jasad dan jiwa
Sehingga aku terbakar sendiri
Didalam semangat kemanusiaan
Angkuh mendabik dalam keakuan
-Aku berkuasa
-Aku yang punya
-Aku lah segalanya
Hingga aku lupa akan DzatMu ya Rabbi
Besarnya nikmat Mu
Dibalik tabir halus bencana
Api itu yang mengumpulkan semangat
Tanah itu yang menemukan [umat] manusia
Air itu yang merapatkan benua
Angin itu yang menyatukan suara
Dan gegaran itu yang menghimpunkan satu doa

Aku, kau, kita yang alpa
Lupa siapa tuhan dan siapa hamba
Hingga terlalu lama merunguti bencana
ya Rabbi, teguhkan kami
Kembalikan kelestarian diri

-catatan John si ‘orang gila’-
-2022 Jumi Okt 09, 2009, wilayah separa sedar-

iklan selingan

Malaysia Web Hosting

nombor ramalan