Khamis, 30 Julai 2009

-NASIB ANAK KAUM PADI-



- NASIB ANAK KAUM PADI -

Kita anak kaum padi
Kononnya malu hidup terjajah diri
Dan takala jirim kemerdekaan semakin hilang dari timbangan (~ dacing?)
Rupanya digadai petualang bangsa
Dan takala itu juga kau aku lihat
Semakin erat memeluk tubuh
Semakin kuat gelengan kepala tak peduli

Kita anak kaum padi
Yang kini tumbuh mencacat di sawah-sawah kontang ;
-Kontang ilmu
-Kontang semangat
-Kontang pengertian
-Kontang kebenaran
-Kontang perjuangan
-Songsang kongkang

Kita anak kaum padi
Kononnya makin tunduk makin berisi
Tapi sumur beracun paksian lewa senang
Kita hirup berwadahkan akar – kita anak kaum padi
Kononnya kaum suci menyumbang ruji
Tetapi sebenarnya hanya dari benih terbuang gred ‘D’

Kita anak kaum padi
Kini tumbuh hidup terus menyendiri
Engkau, engkau dan aku, aku
Berdoa berharap terbela hidup dijaga sang pagar dajal
Tanpa belulang berusaha sendiri
Diri mudah bergoyang dek angin lalu
Takut dan tak mampu mengawal nafsu
Enggan bebas dari kebergantungan liabiliti
Berkejar berlumba mimpi
Siapa paling kaya
Siapa paling berkuasa
Dan sebenarnya kita anak kaum padi
Yang seumur hidup menghirup kahak subsidi

Kita anak kaum padi
Kononnya bangga mencengkam tanah air
Tidur terlena dalam bobokan lagu-lagu rakyat
Kononnya kini sudah masa
Hidup sudah makmur, kita sudah merdeka
Leka dan lalai – kita rela dijual dengan murah

Kita anak kaum padi
Tak mampu dijaga ditatang lagi
Kini jamung jajahan bentuk baru mengancam ditanah sawah – kita anak kaum padi
Dan satu persatu aku lihat anak kaum padi menunggu untuk dipanggang
Hangus tiada abu - diperkosa api
Sehingga yang tersisa hanyalah lagenda-lagenda sulit
Kisah kita anak kaum padi

-catatan John si ‘orang gila’-
-0319 Julai 21, 2009, wilayah separa sedar-



-HARI INI BERNAS, BESOK TABUNG HAJI PULA?-
-HALANG DOMINASI ENTITI ASING KEATAS MAKANAN RUJI KITA!!!CATAT ULASAN TANDA BANTAHAN ANDA-

2 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

Salam perkuburan untuk bangsa merdeka...
Puisi kau telah melangkaui genre dan kini berevolusi secara politikal.
Nasib si padi, hasil tuaian dirampas orang.digadai bangsa sendiri.momok kapitalisme mula membayangkan wajah sebenar, dan tuan memang benar... 'Hidup sudah makmur, kita sudah merdeka
Leka dan lalai – kita rela dijual dengan murah'. Situasi ini sama apa yg dirasai pejuang2 sebenar Burhanuddin Helmi,Boestamam, API, AWAS...siapa yang membuang kahak kepada pejuang kiri sekang?Bolehkah ditebuspajak dengan beras serelung? penggadaian secara senyap, miripnya dayus membiarkan anak dara sendiri diratah orang - dengan emas syiling bertukar tangan, masuk ke kantung sendiri. 'Halal haram peduli apa!Ape boleh dijual, kita jual..'

Lambaian Moscow (Angkatan GPSSP-81) berkata...

puisi untuk rakyat atau puisi untuk seni - kata dari seorang sahabat...

tapi pada aku tak perlu pun untuk memilih...
datang dari dalam, sebelum keluar perjanjian telah dimeterai...tak pernah disuruh kearah yang membinasakan...sepatutnya tidak dibiarkan kemerdekaan yang atau kau, atuk aku dan atuk2 kita perjuangkan dahulu terjual,bukankah begitu...dengan erti kata lain,anak biarlah tidak untuk didagangkan...

iklan selingan

Malaysia Web Hosting

nombor ramalan